Empat puluh empat persen down syndrome hidup sampai 60 tahun dan hanya 14 % hidup sampai 68 tahun. Tingginya angka kejadian penyakit jantung bawaan pada penderita ini yang mengakibatkan 80 % kematian. Meningkatnya resiko terkena leukimia pada down syndrome adalah 15 kali dari populasi normal. Penyakit Alzheimer yang lebih dini akan menurunkan harapan hidup setelah umur 44 tahun.
Anak down syndrome akan mengalami beberapa hal berikut :
1. Gangguan tiroid
2. Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga berulang dan otitis serosa
3. Gangguan penglihatan karena adanya perubahan pada lensa dan kornea
4. Usia 30 tahun menderita demensia (hilang ingatan, penurunan kecerdasan danperubahan kepribadian)
Sangat penting untuk dimengerti bahkan seorang ahli pun tidak memastikan apa yang sebenarnya diinginkan oleh seseorang dengan Down Syndrome. Anak-anak dan remaja dengan Down Syndrome memiliki kemampuan yang luas. Seseorang yang mengalami Down Syndrome dapat sangat sehat, atau malah sebaliknya tergantung pada obat-obatan dan memiliki masalah social dalam setiap tahap kehidupannya. Setiap orang dengan Down Syndrome merupakan individu yang unik (Schoenstadt, 2008).
Menurut Dr. Radianah MM (1989), prognosa anak down syndrome adalah pertumbuhan badan tidak akan normal, tanda kedewasaan jasmani bisa tercapai dan kehidupan seksual bisa normal tetapi tetap mandul.Menurut C.Njiokiktjen (2005), anak downsyndrome mengalami gangguan bahasa reseptif karena pemahaman bahasa lebih jelek daripada bahasa ekspresif. Kemampuan reseptif dan ekspresif sangat rendah (delay atau tertinggal), seringkali diikuti dengan gangguan nonverbal (mengalami juga keterbelakangan mental). Dalam bentuk yang parah didapatkan asymbolic mental retardation atau "mute autistic".
Pemahaman bahasa dan bicara sama sekali tak nampak. Selain itu, sebagian dari mereka juga mengalami verbal-auditory agnosia atau congenital word deafness (bentuk ringan dari phonologic perception problem). Sedangkan gangguan bahasa semantik (pengertian) - pragmatik (penggunaan) sering dimulai bahasa dengan echolalia yang banyak. Anak dengan down syndrome juga mengalami gangguan kelancaran bicara, atau gagap. Kadang mereka mengalami mutisme selektif (tidak mau bicara dalam situasi atau tempat tertentu). Paling banyak dari mereka mengalami gangguan artikulasi dan gangguan perkembangan bahasa dan bicara.
0 komentar:
Posting Komentar