DEFINISI DOWN SYNDROME

Posted by: Milik-Rizky / Category:

Anak dengan kondisi Down Syndrome mengalami keterbelakangan secara fisik dan mental karena Down Syndrome merupakan salah satu dari penyebab retardasi mental, dimana anak-anak dengan retardasi mental mengalami keterlambatan dalam berbahasa-bicara. Keterbelakangan mental ini diakibatkan oleh adanya gangguan pada sistem saraf pusat dan dalam terapi wicara kondisi seperti ini disebut dengan Dislogia.

Dalam Terminology of Comunication Disorder (1989), “alogia is inability to speak due to central nervous system”, yang artinya alogia adalah ketidakmampuan untuk berbicara yang diakibatkan oleh gangguan pada sistem saraf pusat. Sedangkan definisi dari Down Syndrome sendiri adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak yang disebabkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom (Cuncha, 1992). Menurut SLB Dian Grahita (2007), Down Syndrome adalah kelainan kromosom pada seorang anak. Seseorang yang mengalami down syndrome memiliki 47 kromosom dalam setiap sel tubuhnya, sedang orang biasa hanya memiliki 46 kromosom. Down Syndrome bukanlah suatu penyakit maka tidak menular, karena sudah terjadi sejak dalam kandungan.

Down syndrome (DS) merupakan suatu bentuk kelainan kromosom yang paling sering terjadi. Menurut penelitian, DS menimpa satu di antara 700 kelahiran hidup. Di Indonesia sendiri terdapat 300 ribu kasus DS. Normalnya, tubuh manusia memiliki miliaran sel yang memiliki pusat informasi genetik di kromosom. Sebagian besar sel tubuh manusia mengandung 23 pasang kromosom (total 46 kromosom). Hanya sel reproduksi, yaitu sperma dan ovum yang masing-masing memiliki 23 kromosom tanpa pasangan. Dalam kasus DS, kromosom nomor 21 jumlahnya tidak sepasang seperti pada umumnya, melainkan tiga. Bahasa medisnya, trisomi-21. Jumlah kromosom yang tidak normal tersebut bisa ditemukan di seluruh sel (pada 92 persen kasus) atau di sebagian sel tubuh.


0 komentar:

Posting Komentar